Setahu saya, Nagasari adalah kue tradisional yang berasal dari Jawa. Sekarang resep nagasari banyak ditemukan di internet, tapi sedikit yang masih berbau tradisional. Kata kawan saya yang orang Jawa, resep asli nagasari nggak pernah pake tepung kanji....tapi nagasari yang tidak memakai tepung kanji rasanya lebih "berat" dan agak lengkat jika airnya banyak. Nagasari yang dijual di pasaran biasanay memakai tepunkanji, rasanya tidak terlalu enek dan berat, disajikan dalam porsi kecil, sehingga maunya nambah dan nambah lagi, sementara menurut saya, nagasari asli tradisional, biasanya 1 atau 2 sudah merasa kenyang karena agak besar bungkusnya, tepung berasnya banyak dan santannya dari santan kental yang sangat gurih.
Untuk Nagasari tradisional, ini resep yang saya pakai :
- 500 gr tepung beras,
- 1000 cc santan,
- garam, pandan,
- 180 gr gula (takaran gula saya kurangi dari 200 gr),
- 1 sdt garam,
- pisang dan daun pisang secukupnya
Untuk Resep Nagasari Pasar, resep saya modif menjadi:
- 250 gr tepung beras
- 50 gr Sagu
- 1000 cc air
- 100 cc santan instan
- 150 gr gula
- sejumput garam
- pisang dan daun pisang secukupnya ( 1 resep jadi 30 buah untuk takaran perbungkus 1.5 sendok makan)
Tipsnya:
- Paling enak menggunakan tepung beras yang menggiling sendiri. Hasilnya lebih wangi, pulen dan empuk. Kalau tepungnya berasal dari beras yang pera, nagasari akan keras setelah dingin... mungkin itu sebabnya banyak yang menambahkan tepung kanji pada resep agar adonan tetap empuk dan kenyal.
- Kalau ingin yang gurih legit, jangan menggunakan santan instan, pilih santan dari kelapa yang baru diparut.
- Jangan lupa menggunakan garam agar lebih gurih.
- Kalau pisang sudah matang dan manis, adonan tidak perlu terlalu manis
- Agar tidak bergumpal, pakai metode 'memancing". Air santan dan tepung jangan langsung dicampur. tepung dan sebagian air diaduk dan dimasukkan setelah air dan santan mendidih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar