Kamis, 14 Maret 2019

Memilih Gula Aren

gula aren
Gula aren bungkus daun


Memilih gula aren yang baik sangat penting untuk mendapatkan kualitas kue tradisional yang baik.
Bagi penggemar kue-kue tradisional, gula aren termasuk salah satu pemberi cita rasa yang unik. Banyak sekali makanan tradisional yang menggunakan gula aren sebagai salah satu bahan utama, baik sebagai kuah kinca yang dituang di atas kue seperti serabi, lopis, atau sebagai isian seperti kue bugis dan kelepon, atau sebagai campuran ke dalam aneka bubur dan kolak.
Kalau kita perhatikan, gula arena ini memang dibuat dalam industri kecil dan jarang sekali ada gula aren yang rasanya seragam. Kebanyakan gula aren ditemukan di pasar tradisional. Bentuknya bermacam macam, ada yang seperti balok bambu yang pendek, atau berbentuk setengah bulatan. Ada yang masih dibungkus dengan daun aren seperti bentuk pipa memanjang, ada yang dibungkus seperti mangkuk bulat  dan diikat diujungnya.

Pentingnya Gula Aren Asli

Jika kita ingin kue tradisional terasa enak, tentu kita ingin memilih gula aren yang asli dan enak rasanya. Kenapa saya bilang harus yang asli? Karena ternyata ada juga gula aren yang sudah dicampur dengan bahan-bahan lain sehingga ya... bukan gula aren murni. Mungkin banyak alasan produsen yang mencampur gula aren denagn bahan lain.Berdasar pengalaman, ada gula aren yang dicampur dengan gula pasir, kapur sirih, atau benda lain yang tidak diketahui. Gula aren yang dicampur ini rasanya jadi berubah, volumenya kadi terlihat lebih besar namun ternyata banyak serbuk dan endapannya atau teksturnya berubah menjadi keras dan alot.

Campuran Kapur Sirih

kapur sirih salah satu campuran gula aren

Salah satu barang yang lazim dicampurkan ke dalam gula aren adalah kapur sirih. Dari salah satu sumber ada yang bercerita bahwa produsen gula aren mencampurkan kapur sirih ke dalam gula aren atau gula kelapa untuk mengusir semut-semut yang datang pada gula.

Ada satu cara yang cukup sederhana untuk melihat apa saja campuran yang masuk ke dalam gula aren. Rebus saja gula tersebut dan kita lihat seperti apa hasilnya. Kalau betul gula dicampur dengan kapur sirih, akan terbentuk endapan berwarna putih di bagian dasar gula. Kalau  gulanya agak kotor biasanya ada sedikit endapan pasir atau bahkan endapan lebah pemakan gula.
Campuran kapur sirih ini tidak berbahaya dan cenderung tidak mengubah rasa, namun kita harus menghabiskan waktu untuk membuang endapan ini, volume gula aren juga menjadi berkurang karena penambahan ini.

Campuran Gula Pasir

Selain kapur sirih, ada juga yang mencampur gula aren dengan gula pasir. nah, ini yang biasanya saya hindari. Kenapa? karena gula aren itu lebih sehat daripada gula pasir yang telah mengalami beberapa proses pemutihan. Jadi kalau mau sehat, dan menghindari gula pasir, sebaiknya pilih gula lain seperti gula aren. tapi apa jadinya kalau ternyata yang dikonsumsi gula pasir juga?

Tapi jangan takut, kalau orang sudah biasa diet gula pasir, ia akan dapat membedakan rasa dari gula aren yang dicampur gula pasir. Gula aren yang dicampur gula pasir akan meninggalkan rasa asam di lidah, sedangkan gula aren asli tidak meninggalkan rasa asam.  Selain itu, gula aren yang dicampur gula pasir cenderung lebih keras dibandingkan gula aren asli dan lebih sulit untuk ditumbuk atau diiris. Gula pasir memiliki titik leleh yang lebih tinggi dibandingkan gula pasir.  Ketika dicairkan, terkadang kita dapat menemukan kristal gula pasir berwarna bening pada endapan.

Saya pernah menemukan gula aren asli, rasanya memang beda, enak sekali. Gula aren ini terasa lembut di lidah dan gampang hancur. Tidak ada rasa asam atau pahit sama sekali.Sayangnya menemukan gula aren seperti ini agak sulit dan mungkin kurang awet kalau disimpan karena  mudah hancur.

Warna Gula Aren

Warna gula aren yang kita temukan di toko bermacam macam. Ada yang berwarna coklat kekuningan, coklat atau coklat tua. Mengapa kita harus memilih warna? karena dari warna kita bisa mengetahui proses pembuatan gulanya.

Para proses pembuatan gula aren salah satu tahapnya adalah memasak gula aren. Cara memasak gula aren ini akan berpengaruh juga pada rasa dan warna gula aren. Gula yang tidak gosong karena terlalu lama dimasak akan berwarna coklat tapi bukan coklat kehitaman. Gula yang berwarna coklat sangat gelap biasanya dimasak terlalu lama dan akan ada sedikit rasa gosong akibat gula yang mulai berubah menjadi karamel. Rasa gosong ini akan bertambah jika kita memasak gula pada suhu yang tinggi, sehingga proses karamelisasi terjadi kembali.

Kalau kita memakai gula aren yang coklat dan terlalu gosong, warna kue menjadi coklat tua dan rasanya agak gosong, apalagi jika kita harus merebus kembali gula aren yang akan kita pakai, dan ketika merebus kita menggosongkannya lagi..

Kemasan Gula Aren

Yang terakhir, jangan tertipu dengan kemasan. Tidak semua gula aren yang dibungkus dengan daun aren adalah gula aren asli. Terkadang setelah dibungkus bahan alami seperti itu, di dalamnya ada tambahan bungkus plastik. Namun jika kita membeli gula di supermarket, bungkus dengan plastik tebal dan rapat akan menjamin isinya.

Gula aren yang asli sebetulnya tidak dapat disimpan terlalu lama karena dia bisa meleleh jika tidak disimpan dengan baik. Gula aren sebaiknya disimpan di tempat sejuk dan tidak terkena sinar matahari dalam kemasan yang rapat agar tidak mengundang lebah atau binatang pemakan gula lainnya. Gula aren dengan campuran gula pasir lebih tahan lama.