Minggu, 17 Agustus 2014

Review Panci Pressure Cooker Continental dan Potobelo

Panci presto / panci tekan

Dulu, di rumah, saya hampir setiap hari menggunakan panci pressure cooker dengan frekuensi pemakaian 2 sampai 3 kali sehari untuk memasak nasi dengan waktu pemasakan kurang lebih 15 menit.
Masak nasi memang dapat dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya dengan Panci Presto (lengkapnya di sini).
 
Setelah itu saya mungkin menggunakannya kembali untuk memasak daging bertulang atau untuk membuat ikan tulang lunak selama 3-4 jam. Untuk acara istimewa saya menggunakan panci ini untuk membuat ketupat dan lontong yang berkisar antara 2 sampai 3 jam.

Saya memiliki 2 buah panci pressure cooker yang non elektrik, yang satu sudah bekerja selama 11 tahun lalu 'mengundurkan diri' karena karet penutupnya sudah tidak mampu lagi menutup panci dengan rapat sehingga selalu ada uap yang mendesis keluar. Panci yang tidak tertutup sempurna menyebabkan tekanan yang dihasilkan dalam panci tidak sebesar panci yang rapat. Panci satunya lagi baru dibeli menggantikan panci yang lama. Panci kesatu bermerek Continental dan panci kedua bermerek Potobelo. 

Panci Continental saya peroleh dari toko yang berada di Dalem Kaum, Bandung. Tigabelas tahun yang lalu ketika membeli, sebenarnya saya sudah mengetahui bahwa karet penutup adalah pelengkap yang cukup penting untuk sebuah panci pressure cooker karena beberapa kenalan/kerabat yang telah memiliki panci pressure cooker telah menjelaskan bahwa panci itu bisa awet bertahun-tahun tapi karet penutupnya tidak bisa bertahan seperti sang panci. Maklum karet kurang tahan lama dibandingkan logam. Sebelum membeli panci Continental tersebut saya sudah menanyakan kepada penjual apakah ada cadangan karet yang dijual untuk panci tersebut, dan ternyata ada. Sayangnya waktu itu saya tidak lansung membelinya tapi menunggu sampai karet tersebut rusak baru mencari sparepartnya. Ternyata 13 tahun kemudian mencari panci Continental cukup sulit di toko biasa, terlebih mencari sparepartnya. Setelah menunggu kabar dari penjual panci Continental yang tidak kunjung tiba akhirnya kami memutuskan untuk membeli panci presto baru saja. 

Panci kedua ini bermerk Potobelo. Ketika saya mencari di internet, ada nama panci yang mirip dengan panci potobelo ini yaitu Portobello, buatan luar negri... entah apa nama ini adalah merk yang berusaha meniru portobello tersebut atau tidak. Yang jelas saya mendapatkannya di toko Borma Bandung dengan harga yang kalau tidak salah lebih murah dibandingkan panci Continental. Panci ini baru 2 tahunan digunakan, dan masih berfungsi dengan baik.

Saya menggunakan panci pressure cooker ini untuk membuat makanan bayi, untuk memasak nasi, mengambil kaldu dari tulang iga serta melunakkan tulang ikan yang cukup mengganggu seperti tulang ikan mas dan bandeng agar aman dikonsumsi anak-anak. Kedua pressure cooker ini dapat bekerja dengan baik untuk tugas-tugas tersebut. 

Dari segi keamanan, saya belum pernah mengalami panci tersebut meledak tiba-tiba seperti alasan beberapa calon pemakai yang enggan mengunakan panci pressure cooker karena menurutnya berbahaya. Ini karena kedua panci tersebut dan hampir seluruh panci pressure cooker model sekarang sudah dilengkapi dengan katup pengaman.

Persamaan dari kedua panci ini adalah bahannya sama sama terbuat dari stainles steel dan pantat panci cukup tebal untuk menghindari gosong. Jarang sekali saya menghasilkan masakan yang gosong dari kedua panci ini padahal rekan pengguna pressure cooker yang lain pernah mengeluh tidak dapat memasak nasi denagn panci pressure cooker karena bagian bawahnya selalu berkerak dan gosong. Setelah saya amati kembali ternyata bagian dasar panci presto yang membuat gosong tersebut tidak setebal panci saya. Mungkin inilah penyebab panci tersebut mudah gosong.

Dari segi pembuatan, panci Continental sebenarnya lebih handal dibandingkan Potobello. Panci Potobelo saya pernah terjatuh dan ada beberapa sekrup dan handle yang copot, tapi dapat diperbaiki kembali dan masih berfungsi. Selain itu terkadang panci ini dengan usia pakai 2 tahun mengeluarkan uap yang banyak dan tidak bisa tertutup rapat dan berfungsi sebagai pressure cooker. Tapi ketika katup  dikencangkan kembali, panci ini bekerja lagi. 


6 komentar:

  1. Nanya mbak, kalo pancinya pas pertama pakai bunyi nguing2 kencang, tapi setelah masak kedua kali dan seterusnya sudah tidak bunyi tapi cuma mendesis dan katup berputar-putar. Apa tidak mempengruhi hasil maskan? Dan sebabnya apa ya? Saya pakai merk potobelo yang bagian bawahnya tebal.. terimakasih sebelumnya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bunyi nguing itu berarti asap pembuangan dari dalam bekerja, bisa dikurangi denagn cara mengecilkan api. Mungkin bunyi mendesis itu karena apinya sudah cukup kecil. Api yang terlalu besar bisa menyebabkan masakan menjadi gosong, tapi bisa agak aman karena bagian bawah panci cukup tebal. Yang perlu diperhatikan kalau tidak berbunyi sama sekali, kemungkinan katup penutup kurang berfungsi. Ada panci potobello yang seperti itu....

      Hapus
  2. mbak..cara memasang panci potobelonya bagaimana ya?saya dapet kado yg 10 liter. bingung cara pakainya bagaimana..mohon pencerahannya!!!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Waah maaf ini baru sempat buka blog lagi, semoga sudah dapat dipakai pancinya

      Hapus
  3. Handle panci potobelo saya rusak. Apakah tahu yang jual sparepart atau pabriknya di mana? Thanks.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Biasanay yang dijual sparepartnya yang karet penutup karena benda itu memang ada batas pemakaiannya.. kalau handle beberapa merk di toped ada, tapi sepertinya tidak ada yang Potobello.

      Hapus