Saya sudah dua kali menggunakan mixer philips, tipe HR 1500 dan tipe cuccina. Yang ke satu sudah bekerja sangat keras, umurnya kurang lebih 5 tahunan. Mixer mini bermerk Philips HR 1500 sering dipakai untuk menguleni adonan donat sebanyak 1.5 sampai 2 kg kg paling sedikit satu kali seminggu, dan
terakhir sebelum akhirnya berpisah dia masih sempat dipakai untuk
membuat produksi brownies kukus sebanyak 10 resep tanpa henti..setelah
itu saya mencoba memakainya untuk 4 resep adonan sus dan ternyata sudah
tidak bisa berputar, Ketika mixer ini dicoba dibongkar, awalnya mixer ini bisa kembali bekerja, tapi lama kelamaan putarannya melemah dan rusak lagi.
Kedua kalinya tipe cuccina, dibeli utnuk menggantikan yang lama 6 tahun yang lalu dan sekarang masih berfungsi dengan baik. Kali ini saya tidak pernah menggunakan mixer tersebut untuk menguleni roti dan tidak pernah saya gunakan untuk membuat kue dalam jumlah banyak sekaligus. Intinya, semakin sedikit pemakaian, seharusnya mixer bisa semakin awet.
Di bawah ini adalah perbandingan philips HR 1500 dan Cuccina
- Sejalan dengan perkembangan teknologi, rupanya produk baru Philips yang bermerk cuccina ini mengeluarkan beberapa perubahan dari merknya yang lama. Pada produk cuccina philips menyatakan bahwa mixer ini food grade, berarti bahan bahan pembuat mixer aman dipakai untuk bahan makanan.
- Cuccina berbeda denan HR 1500 yang berbentuk kotak. Cuccina bentuknya berlekuk lekuk dan lebih nyaman jika digunakan dengan tangan.
- Dari segi pemasangan, bagian pengaduk mixer Cuccina tidak dapat ditukar satu sama lain, jadi masing masing pengaduk sudah memiliki tempat. Jadi jangan sekali kali salah memasang pengaduk ya, pengaduk akan lepas ketika diputar. Sayangnya untuk memasang pengaduk pada cuccina dibutuhkan usaha yang lebih besar dibanding pada HR 1500 yang tinggal tekan saja.
- Pengaduk pada cuccina juga dilengkapi dengan plastik berbentuk segi 6 (sayangnya pada satu pengaduk saja) sehingga kemungkinan adonan masuk ke dalam mesin dapat dihindari.
- Pada cuccina, kipas pendingin lebih banyak mengeluarkan angin dan berbunyi lebih kencang, lebih bising dan lebih berat mungkin, tapi lebih bermanfaat untuk mendinginkan mesin mixer.
- Dari segi berat, cuccina terasa lebih berat di tangan dibandingkan HR 1500.
Beberapa tips untuk menggunakan mixer agar awet berdasarkan pengalaman pribadi antara lain:
- Gunakan mixer sesuai dengan kapasitas kerjanya (lihatlah dalam manual). Ada yang menginstruksikan agar bekerja paling lama 10 menit, ada juga yang kurang dari itu.
- Hentikan kegiatan mengaduk jika suara mixer berubah atau jika mesin terasa panas.
- Bisa saja suara berubah karena mixer perlu diminyaki, bukan karena over capacity, jadi kalau bisa minyaki bagian pengaduk mixer dan sekitarnya dengan minyak mesin yang food grade. Beberapa hal tentang minyak mesin yang aman digunakan untuk makanan, ada di sini
- Untuk menguleni roti dalam jumlah besar sebaiknya gunakan alat lain karena kerja mengaduk roti ini adalah kerjaan yang cukup berat untuk mixer. Anda mungkin bisa menggunakan bread maker food processor atau mixer yang besar seperti kitchen aid atau bosch. Kalau masih igin menggunakannya, silahkan siap siap memperkirakan umur mixer (umur mixer saya 5 tahun saja ketika dipakai untuk menguleni dalam jumlah yang besar). Dan siapkan kembali dana untuk membeli yang baru.
- Ketika mixer selesai dipakai, copotlah bagian pengaduk, segera cuci dan simpan dalam kotak penyimpan . jangan sekali kali meninggalkan pengaduk dalam keadaan kotor apalagi meninggalkan mixer yang kemasukan adonan tanpa membersihkannya. Ini akan menyebabkan karet yang ada di dalam mixer akan rusak dan sulit untuk mencari spare partnya.
- Perhatikan prosedur keamanan, pastikan tidak ada balita yang memasukkan tangan ketika mixer bekerja. Letakkan mixer di luar jangkauan anak anak terlebih jika kabel sudah dipasang.
- Jika mixer ingin dipinjamkan, berikan cara menggunakannya, jangan lupa untuk memeriksa kondisi mixer yang telah dipinjam sebelum disimpan.
Artikel lain tentang mixer: http://dapur-harmoni.blogspot.com/2012/11/memilih-mixer.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar