Sabtu, 17 November 2012

Tips Memilih Mixer Idaman

Ibu ibu yang suka memasak, pasti pernah mengidam-idamkan mixer menjadi pelengkap dapurnya. Dengan mixer, ada banyak resep kudapan yang dapat dicoba misalnya aneka bolu dan cake. mengapa perlu memakai mixer? karena mengembangnya bolu ditentukan oleh kocokan telur yang berhasil. Kalau telur tidak bergelembung, kemungkinan besar tekstur bolu menjadi padat dan keras.  Sebelum ada mixer, para ibu menggunakan pengocok telur untuk membuat gelembung pada telur, tapi kocokan membutuhkan waktu yang lebih lama dan karena menggunakan tangan, akan terasa pegal. Sekarang sudah banyak mixer yang dijual di pasaran dengan berbagai harga, tentu kita harus dapat memilih mixer mana yang tepat untuk kita.

Pertimbangan Memilih Mixer


Beberapa hal yang bisa menjadi pertimbangan dalam memilih mixer adalah:
  1. Kehandalan mesin

    Saya pernah mencoba beberapa merk mixer. Ada mixer yang memang sanggup untuk dipakai mengocok telur sampai lebih dari 8 kali pakai denagn jarak istirahat hanya 15 menitan dan waktu pengocokan 15 menit. Jika ingin mencoba kehandalan mesin, silakan dicoba memakai mesin tersebut secara terus menerus sambil memperhatikan apakah ada perubahan dari suara mesin atau kecepatan pengocokannya. Jika suara mulai berubah atau kecepatan mengocok semakin lambat segera matikan mesin yang mungkin sudah di luar kemampuannya. Sebelum mulai mencobanya, perhatikan betul betul manual pemakaian mesin. Terkadang disebutkan pada manual berapa lama waktu maksimum pengocokan sebelum mesin dimatikan. Jika mesin bekerja di luar kemampuannya mesin akan panas dan konon perubahan suhu ini dapat mempengaruhi kinerja mesin dan tentu saja mesin akan cepat rusak. Cara mengetes kehandalan mesin di atas hanya dapat dilakukan jika mixer masih dalam tahap garansi. Secara kasat mata ketika kita melihat di etalase,  kita tidak dapat melihat mesin seperti apa yang cukup baik, apalagi kita tidak diizinkan untuk membongkarnya. Cara paling mudah, pilih saja beberapa merk mixer yang sudah terkenal handal seperti Philips, Electrolux, National, Bosh, Kitchen Aid, dll. Ada juga merk Miyako, Cosmos, Tecstar, dll yang lebih baru kemunculannya dibandingkan merk seperti yang sudah disebutkan di atas.
  2. Keamanan

    Terutama dari segi keamanan pemakai. Hal ini perlu diperhatikan khususnya untuk calon pembeli yang mempunyai anak kecil. Mungkin perlu kita perhatikan tombol switch on dan off untuk mixer. Jika terlalu mudah dikhawatirkan dapat menjadi mainan anak anak denagn resiko terkena perputaran mesin. Namun jika terlalu sulit akan membuat acara mengocok menjadi tidak nyaman. Selain itu asalah grounding untuk mencegah mixer tidak korslet. Tanyakan juga apakah ada kemungkinan mixer korslet yang menimbulkan bahaya bagi alat mixer itu sendiri atau pada penggunanya.
  3. Kapasitas

    Antara lain kapasitas mesin, kapasitas listrik dan kapasitas mangkuk mixer. Semakin besar kapasitas mixer tentu semakin disukai oleh pemakai. Beberapa mixer seperti Miyako menyediakan bowl yang cukup besar sehingga enak dipakai untuk pengocokan kue dalam jumlah yang lebih banyak. Perlu diingat bahwa kapasitas mixer tidak ditentukan oleh besarnya mangkok pengaduk saja, tapi juga oleh kapasitas maksimum pemakaian mesin. Bisa dilihat di poin 1. Kalau ada kita bisa melihat dari manual penggunaan mixer. Besarnya daya yang digunakan juga perlu dipertimbangkan dan disesuaikan dengan kapasitas daya listrik di rumah anda.
  4. Kenyamanan memakai mesin

    Bentuk gagang mixer, berat mixer dan mangkok, cara mencopot pengaduk mixer, cara memasang mangkok mixer pada pengaduk otomatis adalah hal yang nampak sepele tapi cukup berpengaruh ketika memakai mixer. Jika cara memasang kurang nyaman, maka pekerjaan mengocok akan menjadi lebih lambat. Cobalah untuk memasang sendiri semua komponen pada mixer sebelum membelinya agar anda bisa mengerjakan sendiri kelak. Jika mixer sulit digunakan karena seret, kita tinggal memberikan minyak mesin pada bagian yang sulit digerakkan.
  5. Perawatan mixer

    Perawatan mulai dari bagaimana menjaga agar mixer tetap bersih, juga bagaimana menjaga agar mixer tetap awet. Pilihlah mixer yang mudah dibersihkan dan disimpan. Tanyakan lagi apakah mixer perlu mendapatkan perawatan khusus agar awet, seperti perlukah diminyaki, bagaimana cara menggunakan agar awet, dll. Beberapa produk mixer sudah melengkapi bagian pengocok telur denagn pembatas dengan tujuan mencegah adonan masuk ke dalam mesin. Berhati hatilah jika ada adonan masuk pada mesin karena jika adonan sudah mengeras, dia dapat merusak mesin. Beberapa mixer juga melengkapi mixernya dengan kipas untuk mencegah bertambahnya suhu yang dapat mengurangi kinerja mesin.
  6. Spare Part atau suku cadang

    Tanyakan juga apakah penjual menyediakan spare part dari beberapa komponen yang mudah rusak karena pemakaian yang sudah lama dan bagaimana cara mendapatkannya. Untuk mixer dengan merk yang sudah lama berada di pasaran kita dapat mencari sparepart tersebut di toko barang bekas atau pada tukang reparasi yang mungkin menyediakan benda benda tersebut.
  7. Estetika

    Ini mungkin menjadi pertimbangan jika kita akan sering mengadakan demo masak atau jika kita ingin meletakkan mixer sebagai elemen interior dalam dapur kita.
  8. Harga

    Pilihlah harga yang paling sesuai denagn anggaran anda. 
  9. Merk Mungkin tidak terlalu Penting 

    Pilihlah mixer sesuai dengan kebutuhannya. Kalau ada dananya, mixer keren seperti Bosch dan Kitchen Aid memang sangat diidam idamkan setiap ibu rumah tangga... tapi kalau bikin kue hanya sekali sekali saja dan dalam jumlah yang sedikit, mixer yang tidak sekekar Kitchen Aid pun sudah cukup.

Jadi untuk memilih mixer antara heavy duty dan abal-abal, kita bicara mengenai jumlah, frekuensi pemakaian dan pemeliharaan. Perlu diingat setiap mixer memiliki kapasitas maksimum bahkan mixer yang paling tangguh sekalipun. Kalau mixer digunakan melebihi kapasitasnya, ia tak akan tahan lama.

 Berbagi Pengalaman Menggunakan Mixer

Sebagai ibu yang suka membaut kue di rumah, saya sudah laam menggunakan mixer.. alhamdulillah, dulu waktu masih sekolah saya membuat kue menggunakan pengocok telur.. jadi dengan ada mixer saya dapat menghemat waktu dan membuat lebih banyak lagi kue. Di bawah ini adalah hasil dari pengalaman saya menggunakan berbagai alat pengaduk untuk membuat kue dan roti.

Mixer Bermerk Belum Tentu Awet 


Mixer mini bermerk Philips sebenarnya sudah cukup andal untuk membuat kue di rumah, tapi untuk proses produksi yang banyak dan tanpa henti, dia kurang dapat diandalkan. Dari pengalaman,  mixer Philips saya di rumah sering dipakai untuk menguleni adonan donat sebanyak 2 resep atau lebih hampir setiap seminggu sekali dan terakhir sebelum akhirnya berpisah, dia masih sempat dipakai untuk membuat produksi brownies kukus sebanyak 10 resep tanpa henti..setelah itu saya mencoba memakainya untuk 4  resep adonan sus dan ternyata sudah tidak bisa berputar, setelah diutak atik, sempat betul sebentar, lalu rusak lagi.. jadi ..selamat tinggal....:).

Mixer Philips HR 1500 zaman dulu yang sudah banyak berjasa

Mixer dapat digunakan sesering mungkin asal dengan beberapa syarat

Saran dari saya kalau terpaksa menggunakan mixer mini untuk membuat kue dalam jumlah besar, sediakan waktu untuk mematikan mesin beberapa menit ( misalnya untuk mengocok telur dibutuhkan waktu 15 menit, sebelum digunakan kembali istirahatkan mixer 10 menit atau minimal sampai mesin dari mixer tidak terasa panas) dan hentikan pengadukan jika mixer berubah suaranya.

Saya sudah menggunakan beberapa mixer mini, jika rusak, ada yang masih bisa diperbaiki namun kualitasnya cenderung berkurang bahkan ada yang rusak lagi sesudah diperbaiki. Sampai saat ini saya belum mengetahui apakah mixer seperti ini memiliki spare part atau tidak karena tidak disebutkan di manual dan saya belum pernah melihat spare partnya di toko yang menjual mixer.

Mixer Dengan Kapasitas Besar

Mixer besar menjadi pilihan jika dananya ada dan kebutuhannya cukup mendesak. Kalau setiap hari anda ingin memproduksi 10 resep roti atau bolu untuk dijual, mixer besar layak digunakan. Apalagi jika waktu menjadi pertimbangan besar, juga untuk mengurangi resiko. Bayangkan jika ditengah tengah proses membuat kue tiba tiba mixer rusak, kita akan mengalami kerugian waktu tenaga bahan dan mungkin nama baik karena produksi tidak dapat dihasilkan tepat waktu. Alternatif lain dari mixer besar adalah mixer kecil dengan jumlah lebih dari satu dan manajemen pemakaian yang tepat .. membutuhkan studi lebih lanjut untuk mengetahui manakah yang lebih baik, satu mixer besar atau 5 mixer kecil misalnya.

Alternatif Selain Mixer


Khusus untuk membuat roti, mixer mini yang pernah saya coba dan dapat diandalkan adalah Philips. Jika mampu membeli di atas Philips mungkin bisa mencoba food processor atau bread maker.

Food Processor Phillips, dapat dipakai untuk menguleni adonan roti dalam jumlah sedikit

Tapi untuk produksi roti dalam jumlah banyak, solusinya ya tetap mixer besar......yang terkenal adalah merek Kitchen Aid dan Bosch... kalau tidak salah Bosch membutuhkan watt yang lebih besar dari Kitchen Aid. Namun untuk roti, Bosch lebih tangguh karena bladenya yang kokoh untuk mengaduk terletak di bawah seperti pada food processor sementara kitchen aid pengaduk terletak di atas. Ketika membuat roti dengan Kitchen Aid terkadang kita masih perlu menggunakan spatula untuk membersihkan adonan yang berada di dasar mangkok.

Jangan Melewati Kapasitas Mixer



Perlu diingat kembali walaupun sudah mixer besar, mereka tetap memiliki batas kapasitas ... contohnya mixer kitchen aid heavy duty untuk rumah tangga maksimum 1.3 kg dan lama pengadukan maksimum 10 menit saja. Jadi jangan lupa membaca kembali manual untuk mengetahui batas maksimum kapasitas dan waktu...jangan lupa ya... karena membuat kue dan roti dalam jumlah banyak itu menyenangkan dan lebih menghemat waktu sehingga batas berapa pun rasanya tak akan cukup ...:)

Mixer Kitchen Aid Heavy Duty, dapat dipakai untuk menguleni adonan roti dalam jumlah sedang


Artikel lain :
http://dapur-harmoni.blogspot.com/2014/08/review-mixer-philips-hr-1500-dan.html
http://dapur-harmoni.blogspot.com/2014/09/kitchen-aid-5k5ss-ganti-pelumas.html

https://dapur-harmoni.blogspot.com/2019/04/memasang-pelumas-pada-mixer-philips.html 


47 komentar:

  1. sist msh ad g pengocok spiral mixerny ? Aq pny mixer ini tpi pengocok spiralny hilang .. klau ad boleh aq bayarin sist?

    BalasHapus
    Balasan
    1. pengocok mixer memang masih saya simpan.. tapi belum tentu pengocok ini bisa dipakai denan jenis mixer yang berbeda, karena pengocok yang lama ini saya pakai untuk mixer philips cuccina saja tidak bisa, padahal merk kedua mixer sama.....

      Hapus
  2. Sis, mau tanya nih siapa tau sis tau. Kalo merk mixer europAce itu bagus gak?

    BalasHapus
  3. Sis, mau tanya nih siapa tau sis tau. Kalo merk mixer europAce itu bagus gak?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Belum pernah coba, buatan korea ya? Ada reviewnya di sini: http://alphabakes.com/2015/07/25/review-europace-12-in-1-multi-function-mixer/

      Hapus
  4. Sis dimana sy bisa beli sparepart kocokan mixer Phillips HR 1500/A1?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Coba saja kontak ke distributor philips, atau kalau tidak ada, mungkin bisa mencari di toko reparasi mixer. Mereka suka mengumpulkan barang barang sparepart dari mixer bekas. cara lain pergi ke toko barang bekas dan cari di sana.

      Hapus
  5. Sis, ada jual mangkok mixer philips gak

    BalasHapus
  6. Mixer type ini dijual berapa ya bajunya?8

    BalasHapus
    Balasan
    1. Oh maksudnya mbak? tapi saya nggak jualan mixer

      Hapus
  7. Mbak, kayaknya mixer philips Mbak yang rusak itu type 1500/A1 ya? Kayaknya persis punya saya. Punya saya pengocok spiralnya patah 1. Kalo punya Mbak masih ada pengocoknya, boleh buat saya nggak? Nggak gratis tentunya. Gimana saya bisa hubungin Mbak? Terima kasih...

    BalasHapus
  8. Sis klo mixer merk cosmos mampu ga ya nguleni adonan donat.. takut rusak..

    BalasHapus
    Balasan
    1. wah asya belum pernah memakai mixer merk cosmos....tapi saya pernah menguleni donat sebanyak 2 kilo dengan mixer philips jadul. Caranya, adonan diletakkan di wajan atau tempat yang datar, lalu mixernya yang 'berjalan' membentuk garis labirin di adonan donat...

      Hapus
  9. Siang sis maaf sy mu tanya soal mixer untuk adonan berat yg kapasitasnya 4 kiloanlah tp yg harganya dibawah 2 jt,tp yg kualitasnya baguslah,merk apa ya sis,tks ya sis jawabannya mana tau ilminya luas sis

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah, maaf, saya kurang tahu.. bisa tanya ke penjual mixer di toko bakery mungkin... yg buatan cina biasanya lebih murah dari lainnya, mmengenai kehandalan, lain lagi urusannya....

      Hapus
  10. Kalo merk signora gmn y mb? Bagus kah itu?

    BalasHapus
    Balasan
    1. maaf belum pernah coba.. tapi sepertinya ada yang berpendapat lebih bagus dari philips untuk yg handmixer. https://plovea.com/2014/06/24/cemal-cemil/ dan di : http://theurbanmama.com/forum/post/1521-kitchen-tools-mixer-1307900014.html

      Hapus
  11. Mba saran hand mixer utk jualan bolu kukus tiap hari kisaran produksi 500pc yg awet yg mana ya? Harga dibawah 500k?

    BalasHapus
    Balasan
    1. wah nggak tau saya, kadang bukan hanya mikser yang pengaruh tapi ovennya juga.kalau cuma mikser, hitung waktunya saja. hitung waktu pengocokan tambah waktu istirahat dan maksimum mikser 1 kali kjocok. mikser seperti di atas maksimal 8 telur. misal mengocok 30 menit istirahat 15 menit. kalau mau 20 kali kocok( asumsi 8 telur 25 buah bolu) berarti 20 kali 45 menit. hasilnya 900 menit atau 15 jaman. Asumsi miksernya yang tangguh ya.

      Hapus
    2. ini untuk mikses yang philips bukan yang kitchen aid ya

      Hapus
  12. Mbak maaf mau tanya,saya beli mixer trisonic,begitu saya cobain belum 2 menit sudah panas. Dan kalau dipakai ngaduk kue,adonanya tidak tercampur rata,meskipun saya ngocoknya cukup lama,mohon solusinya

    BalasHapus
  13. Mbak maaf mau tanya,saya beli mixer trisonic,begitu saya cobain belum 2 menit sudah panas. Dan kalau dipakai ngaduk kue,adonanya tidak tercampur rata,meskipun saya ngocoknya cukup lama,mohon solusinya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kontak ke suppliernya kalau masih garansi mungkin bisa diurus bagaimana baiknya. Chek lagi baghaimana kapasitas si mixer tersebut, mungkin terlalu banyak adonannya. Kalau cuma panas bisa dipasang kipas angin mungkin...

      Hapus
  14. Terima kasih informasi nya, sekarang tinggal hitung2 budget, tp kalau gak bagus sekalian juga sayang..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Cek juga pemakaiannya, kalau nggak terlalu sering bisa pake yang medium saja, asal bagus perawatan dan penyimpanannya

      Hapus
  15. kalo bli mixer lebih bagusan yang sekalian ada wadahnya apa yang biasa ya sis ?...

    BalasHapus
    Balasan
    1. yang penting mesinnya dan motornya tangguh, wadah cuma bonus aja menurut saya

      Hapus
  16. Mixer dirumah yang biasa saja, ukuran kecil..sebab makenya juga setahun sekali itupun menjelang lebaran, lepas tuh simpan lagi, sudah hampir 10 tahun juga belum pernah bermasalah...semoga memang tak ada masalah walau dipake sesekali aja, heheh

    BalasHapus
    Balasan
    1. Insya Allah kalau disimpan dan dirawat denagn baik nggak ada masalah.. tapi kalau jarang dipakai biasanya suka berderit dan perlu diminyaki tau dipasang gemuk

      Hapus
  17. Terima kasih tipsnya, Mbak. Di rumah pakai mixer biasa aja merek Miyako atau Panasonic. Yah, nggak bisa untuk heavy duty sih tapi lumayan untuk bikin cake aja.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul, yang penting sesuai dengan kebutuhan

      Hapus
  18. Kalau mixer yang bagus itu merek apa ya mbak? Maksudnya mixer yang buat roti-roti buat konsumsi sendiri. Soalnya anak saya lagi belajar buat kue. Untuk saat ini kalau buat kue diaduknya pakai sendok saja jadi hasilnya gak maksimal.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Waah saya belum sempat survei aneka merk mixer.. yang penting digunakan sesuai kemampuannya saja.. dulu malah pernah menguleni roti dengan tangan

      Hapus
  19. Lengkap kak info ttg mixernya. Makasih yaa.. pas bgt lg cari2 mixer krn yg di rumah udh rusak

    BalasHapus
  20. Berhubung gak bisa masak kue, jadi gak pernah tahu seluk beluk Mixer. Setelah baca artikel ini akhirnya jadi tahu deh, semoga nanti punya banyak waktu buat belajar masak dan menggunakan mixer

    BalasHapus
  21. Mixer memang enggak boleh dipakai melebihi kapasitasnya ya biar awet. Mau merek sebagus apapun, kalau kita makenya ceroboh ya nanti malah sayang barangnya jadi cepat rusak. Senang kalau punya barang itu bisa awet sampai bertahun-tahun. Rasanya bangga banget.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nah, you got the point dear, emang maksud tulisan ini pakai barang sesuai dengan kemampuannya..

      Hapus
  22. Mixer jadul ya mba lebih awet dibanding mixer produksi skarang yg gampang rusak, btw salah fokus saya rupanya postingan lama ya banyak yg komen di postingan mba karena telah masuk di laman utama google, keren nih :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. wah nggak tau juga yah, belum meneliti apa barang lama itu selalu lebih bagus.. waduh apa iya masuk laman utama? saya malah nggak paham ini... makasih banyak dukungan dan infonya ya

      Hapus
  23. Nah tadi mau bilang, pemilihan tergantung merek juga sih .... kalau Philips mah sudah ketahuan kualitasnya gak main main ya hehehe.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nggak juga.. mixer philips saya jebol karena dipakai melebihi kemampuannya

      Hapus