Lapis Beras dengan pewarna alami |
Ini salah satu kegiatan anak anak di rumah ketika bosan: membuat lapis beras. Dengan pertimbangan melatih keterampilan dan disiplin (kalau telat memasukkan adonan, lapisnya tidak bagus lagi), saya menyambut baik keinginan anak anak utnuk mencoba membuat sendiri kue ini. Apalagi bahannya sederhana dan terjangkau kantong. Dibanding membeli, membuat sendiri lebih murah banyak dan sehat. Ini adalah resep lapis favorit di rumah yang menghasilkan tekstur lapis yang pas, agak kenyal seperti selera di rumah.
Resep dari Pusat Kajian makanan tradisional Dep dik bud, 1999
Bahan
- 250 gr tepung beras
- 100 gr tepung kanji
- 250 gr gula pasir (takaran asli 300 gr)
- 750 ml santan
- daun pandan
- Sejumput garam
- Minyak goreng untuk melapis loyang
- pewarna secukupnya
Cara membuat
Masak santan gula garam pandan hingga mendidih, diamkan. Setelah sudah hangat baru campur dengan tepung beras dan tepung kanji. Bagi 2 atau 3 bagian dan beri warna sesuai selera. Tuang dalam loyang yang sudah dioles minyak. Masak dalam panci kukusan, tiap lapis 5 menit. Setelah lapis terakhir masak selama 30 menit.
Catatan
- Kalau memakai pewarna alami berbentuk cairan, sesuaikan jumlah cairan dengan pewarna. Untuk 250 santan sudah termasuk zat cair pewarna. tepunya tinggal pakai perbandingan cairan dan tepung.
- Memasak dalam kukusan tergantung dari ketebalan lapisan, besar kukusan dan api kompor. Biasanya semakin tebal lapisan akan semakin lama. Sesuaikan dengan keadaan (tidak perlu harus 5 menit dimasak tiap lapisnya). Kalau sudah terlihat matang, cirinya adonan berubah warna dan tepung menjadi padat, bisa tambah lapisan berikutnya. Namun waktu memasak harus konsisten agar tiap lapisan sama menempelnya. Kecuali jika lapisannya memiliki ketebalan yang berbeda.
- Pewarna alami memiliki sifat yang unik dan perlu penanganan sesuai dengan bahannya sendiri.
Review
Ini lapis beras buatan anak anak di rumah yang menggunakan bunga telang,
daun suji dan buah naga sebagai pewarna alami. Buah naga tidak terlalu
banyak sehingga setelah dikukus hilang warnanya. Sementara daun suji
sudah terlalu lama sehingga ketika dipakai terlihat ada butir butir
hijau yang sulit dicampur denga tepung. Bunga telangnya menurut saya
masih kurang terlihat yang menunjukkan campuran kurang pekat. Secara
keseluruhan rasanya masih ok saja, hanya tampilan kurang representatif.
Karena untuk dimakan sendiri, kami cukup puas dengan hasilnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar