Roti Gambang ini memang unik, berbentuk panjang, berwarna coklat dengan tekstur padat dan bau rempah rempah yang kuat. Dulu pertama kali kenal roti ini lewat pedagang roti keliling di Jakarta. Di tengah-tengah roti yang serba kuning kecoklatan, mengkilat dengan aneka topping, terseliplah si roti dengan warna coklat agak kusam dan topping bintik bintik. Melihat ini, tentu saja saya langsung penasaran walaupun sempat ragu apakah roti ini terasa enak atau tidak. Tapi karena ingin tau rasanya, saya beli juga bersama roti kismis dan roti mocha yang jadi favorit saya. " Ini namanya Roti Gambang" , kata pedagang roti.
Dan ketika saya icip.. wah, rasanya sangat berbeda dari roti biasa. Teksturnya padat, rasanya manis berempah dan baunya wangi. Biji wijen di atasnya yang renyah membuat Roti Gambang ini semakin enak. Cocok sekali untuk dimakan bersama teh hangat. Konon, Roti Gambang berasal dari Betawi. Dinamakan roti gambang karena bentuknya yang panjang seperti Gambang kromong, salah satu alat musik yang berasal dari Betawi.
Saya kembali menemukan roti yang sama ketika
mendapat oleh oleh dari Ibu Mertua yang tinggal di Semarang. "Ini
namanya Gandjerel, salah satu makanan khas Semarang" , katanya.
Kue ini berbentuk seperti bantalan rel kereta api sehingga mendapat
nama Ganjel-rel. Ganjel Rel sendiri adalah
frasa Bahasa Jawa yang berarti bantalan jalur kereta api. Nama ini
disematkan di jajanan pasar ini karena bentuk rotinya yang seperti
bantalan kereta api sehingga disebut sebagai ganjel rel
Kue ini biasa dibagikan sehari sebelum bulan Ramadhan dalam Tradisi Dugderan di Masjid Agung Kauman Semarang oleh Walikota Semarang. Kue ini adalah "simbol tak ada gangguan" yang bertujuan agar ibadah puasa yang akan dilaksanakan tidak akan mengalami gangguan.
Gandjerel yang dibawa oleh Ibu Mertua saya dikemas dalam wadah yang cantik yang berasal dari toko oleh oleh terkenal di Semarang. Ukurannya lebih lebar sedikit dari roti gambang yang saya temukan di Jakarta. Berwarna coklat cerah dengan sedikit mengkilat di atasnya. Selebihnya terasa sama, bertekstur padat, manis dengan aroma rempah yang kuat.
Saya jadi bingung.. dari mana asal usul Roti Gambang atau Gandjelrel ini? Betawi atau Semarang? Jawabannya dari Belanda. Roti ini ada sejak zaman Kolonial di Indonesia. Makan Roti Gambang atau Gandjerel berempah ini sekilas memang mengingatkan saya pada salah satu kue khas Belanda yaitu: Ontbijtkoek. Belanda memang memiliki banyak makanan yang mengandung bumbu berempah seperti: Speculaas, Ontbijtkoek, Lebkuchen, Kruidnoten dan lain lain. Kenapa bisa populer di daerah Betawi atau Semarang, saya juga tidak tahu sebabnya. Mungkin karena kue ini cocok dengan lidah penduduk lokal, atau mungkin juga karena tidak ada pilihan lain. Yang jelas kue ini disesuaikan dengan bahan yang ada di Indonesia. Dalam resep, tepung terigu bisa diganti dengan tepung singkong dan gula pasir diubah jadi gula aren.
Menurut pendapat saya, Roti Gambang ini memang kue berempah yang sehat. Dalam resep yang saya temukan di internet, rempah roti gambang berasal dari bubuk kayu manis dan bumbu spekoek. Bumbu spekoek terdiri dari kapolaga, pala, cengkeh dan bunga lawang. Rempah rempah ini mengandung banyak khasiat seperti mengurangi kembung, melancarkan pencernaan, dan lain lain.
Roti Gambang homemade |
Untuk gula, roti gambang memakai gula aren. Gula aren memiliki 'glycemic index' yang lebih rendah dibanding gula pasir. Ini menyebabkan kadar gula darah kita tidak akan melonjak dan terancam penyakit diabetes. Gula merah ini juga yang membuat kue menjadi lebih empuk dibanding gula pasir. Jadi kalau kamu pingin lebih sehat, pilihlah resep roti gambang yang minim gula pasir atau tidak menggunakan gula pasir sama sekali.
Ada banyak gula aren yang dapat ditemukan di pasaran.
Hati hati, tidak semuanya bagus. Berdasarkan pengalaman, ada gula
aren yang dicampur gula pasir atau bahan lainnya.
Sekarang saya jadi penasaran ingin mencoba membuat Roti gambang sendiri. Kalau kita membuat sendiri, bumbu rempah dan kadar gula dapat kita sesuaikan sesuai selera. Ayo kita coba.
Roti Gambang Santan dari Lanny Soechan
Bahan Roti Gambang Santan:
Bahan 1:
250 gr gula aren, sisir (saya pakai gula aren cair)
150 ml santan
2 lembar daun pandan, bentuk simpul
Bahan 2 (campur dan ayak):
400 gr terigu protein sedang
1 sdt soda kue
1 sdt bumbu spekuk (saya membuat sendiri dari kayumanis, pala cengkeh, kapolaga dan bunga lawang yang direbus besama gula aren)
Bahan 3:
50 gr margarin (saya memakai minyak sayur)
Bahan 4:
Wijen secukupnya sebagai taburan (kalau mau lebih renyah dan wangi, wijen dipanggang dulu).
Cara membuat:
Rebus bahan 1 hingga tercampur, lalu saring. Aduk bahan 2, tambahkan bahan 1 dan bahan 3. Aduk rata, bentuk sesuai selera, taburi wijen secukupnya. Panggang hingga matang.
Tips: karena saya membuat dalam jumlah banyak dan saya nggak punya cetakan, saya tidak membentuknya satu persatu, tapi memotongnya. Jadi 1 adonan besar saya pelintir jadi 1 adonan panjang, dipipihkan lalu dipotong sesuai lebar yang dikehendaki. Agar wijen menempel bisa ditambahkan olesan air gula atau kuning telur sebelum menabur wijenItu saja pengalaman saya dengan Roti gambang. Kamu punya pengalaman dengan Roti Gambang juga?
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mencoba Roti Gambang Kekinian, Aroma Rempahnya Khas", Klik untuk baca: https://www.kompas.com/food/read/2021/12/20/181300375/mencoba-roti-gambang-kekinian-aroma-rempahnya-khas?page=all.
Penulis : Lea Lyliana
Editor : Lea Lyliana
Download aplikasi Kompas.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat:
Android: https://bit.ly/3g85pkA
iOS: https://apple.co/3hXWJ0L
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mencoba Roti Gambang Kekinian, Aroma Rempahnya Khas", Klik untuk baca: https://www.kompas.com/food/read/2021/12/20/181300375/mencoba-roti-gambang-kekinian-aroma-rempahnya-khas?page=all.
Penulis : Lea Lyliana
Editor : Lea Lyliana
Download aplikasi Kompas.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat:
Android: https://bit.ly/3g85pkA
iOS: https://apple.co/3hXWJ0L