Lanjut tentang alat ukur bahan makanan yang sebetulnya adalah alat konversi ukuran berat atau volume makanan ke dalam bentuk lain yang lebih mudah digunakan. Perlu nggak sih mengukur berat makanan agar betul betul sesuai dengan resep yang ada? apakah kalau ada sedikit perbedaan resepnya jadi gagal? sampai berapa banyak akurasi yang dibutuhkan ketika mencoba sebuah resep?Apakah setelah kita ikuti sesuai dengan ukurannya, resep yang dicoba akan berhasil?
Gelas ukur yang memudahkan pengukuran |
Ok, kita akui pada setiap bidang, namanya akurasi dan pengukuran itu diperlukan.. seluruh hidup kita nggak lepas dari pengukuran, seperti ukuran baju, ukuran lemari, ukuran kertas, hampir semuanya. Dari semua itu ada yang memang membutuhkan akurasi yang tinggi seperti ketika membuat obat, takaran makanan untuk orang sakit, atau dalam percobaan fisika dan kimia. Selain untuk resep, ukuran berat dan volume sering dipakai untuk orang yang sedang diet atau mengalami sakit tertentu sehingga konsumsi makanan dan minuman harus diawasi.
Sedikit berbagi pengalaman, dalam resep juga ada beberapa makanan yang agak santai soal ukuran, seperti pisang goreng tepung, tuna goreng tepung, tempe goreng tepung, keciput, kelepon, dadar gulung, cilok,brownies, dll. Jadi kalau kurang tinggal tambahkan saja sampai adonan bisa dibentuk.
Brownies tinggal aduk cemplung |
Ada juga yang perlu melewati beberapa proses yang nggak bisa diulang lagi seperti: bolu (kalau adonan sudah dicampur terigu, agak sulit mencampur telur), roti(kalau sudah diuleni, sulit menambahkan gula atau ragi) dan yang agak sulit kue sus (kalau sudah dicampur telur kocok, sulit menambahkan tepung lagi). Walaupun sebenarnya masih ada cara untuk menyelamatkan kue atau masakan yang salah takar, tapi jelas akan lebih sulit dan ribet, apalagi utnuk produksi besar. Jadi beberapa proses ini harus diperhatikan betul betul apalagi kalau proses itu tidak bisa diulang kembali. Pengalaman akan memberikan pelajaran seperti apa adonan yang betul dan akan berhasil. jadi memang nggak usah terlalu kaku dengan ukuran pada resep karena kadang sudah mengikuti takaran, masih bisa gagal.
Cake labu, ada beberapa versi kalau perbandingan bahannya berbeda |
Nah kenapa ini dapat terjadi? kalau kita tahu setiap produk memiliki spesifikasi tertentu lagi yang kadang berbeda dengan produk lain. Ini akan berpengaruh pada perbandingan volume dan massa yang diperoleh. Istilah fisikanya massa jenis. Contohnya tepung terigu, ada beberapa jenis tepung terigu dan berbagai macam merk. Perbandingan massa dan volume terigu rendah gluten dan tinggi gluten bisa saja tidak sama. Merk terigu juga bisa saja membuat massa dan volumenya tidak sama sehingga jika spesifikasi tidak sama, hasilnya tentu tidak sama juga. Saya pernah membeli terigu curah dan terigu kemasan dan ternyata untuk membuat 1 buah resep, adonan pada terigu curah lebih encer dari terigu kemasan sehingga terpaksa ditambahkan lagi dan jadinya nggak sesuai resep, tapi berhasil.
Atau kadang beda hasil juga didapat dari cara mengukur yang kurang tepat. Kalau kita menggunakan ukuran cup dan gelas ukur, terigu kadang bisa diukur dalam keadaan biasa (ditepuk tepuk gelasnya dan diratakan tanpa ditekan) atau dipadatkan terlebih dulu. Hasilnya tentu akan berbeda. Hal ini tentu aman jika kita menggunakan timbangan saja.
Jadi selain mengikuti 'sesuai kemampuan' dalam takaran resep, kita juga perlu mengetahui adonan seperti apa yang sudah tepat dan akan berhasil. Namun adanya konversi lebih memudahkan kita dalam melakukan pengukuran.
Konversi juga dapat digunakan untuk resep yang hanya menggunakan takaran cup dan sendok saja, walaupun ada asumsi lagi bahan yang digunakan memiliki spesifikasi yang relatif sama. Silahkan coba conversion meter yang ada di atas. (Dibuat oleh anak yang sedang mempelajari Java Script)
Nah betul sekali mba.
BalasHapusKalo dapet resep kue atau roti yang tulisannya satu gelas belimbing saya pun auto bingung juga mengira-ngira.
Bikin roti dan kue kering memang harus pas takarannya.
Gak kayak masak gulai yang kalo keasinan bisa ditambahkan air
Nah aku jadi ingat kak. Kalo jaman dulu itu sering banget resep turunan dari keluarga berupa mangkuk/gelas. Hihi harus dicoba dan dimakan dulu biar tau kurangnya di mana. Biasanya harus melewati serangkaian tes dengan berbagai hasil. Tapi ketika udah nemu hasil pas di gram, rasanya senang loh..
BalasHapusIni menarik sekali. Baru tahu jawabannya mengapa saat pakai terigu kemasan curuah dan kemasan, hasil beda, ternyata lebih encer ya
BalasHapusKonversi bahan bisa bikin hasil akhir enggak sama..Makasih ilmunya, Kak:)
Yap! Bener bgt kl selama kita hidup pasti selalu ketemu dg pengukuran. Pengukuran apapun itu. Hhh
BalasHapusIya kl adonan pisang goreng atau mendoan bisa diakali dengan mudah kl terlalu encer atau kurang kental ya mbak. Tp kalau resep kue atau resep lainnya yg ada tahapan dan nggak bisa diskip repot bangeeeet
Setelah baca ini urusan di dapur seakan jadi panjang nih kak🙈. Menurutku selain semua ini, resep ketika di dapur juga ada pada feeling ya kak, jangan lupa tambahan bahagia. Kalau lagi bahagia bikin apapun itu hasilnya, seenggaknya gak kecewa-kecewa banget 😅
BalasHapusKaya bikin agar, tertera dalam kemasan campur air misalkan 3 gelas. Lah gelas di rumah saya kalau beda sama gelas ukuran sebetulnya bagaimana. Jadinya ya dikira-kira saja, hehehe
BalasHapusSetuju mba, dulu kirain buat roti bisa pake jurus kira kira aja lo hahaha.. Ealahh salah mulu hasilnya (baca gagal total) sampai akhirnya aku nemuin timbangan andalan,, Barulah hasil (lebih) aman hihihi..
BalasHapuswah sebagai orang yang baru belajar maak ini jadi informasi penting buat saya jadi kalau masak emang harus pakai aturan ya, karena pasti resep2 yang dibuat ahlinya itu ada alasan dibalik itu
BalasHapusWah keren ya Bun,, kalkulator konversi bahan makanannya, saya nyobain ngitung gula pasir td, hasilnya 1 cup gula pasir = 201 gr, seruu, anaknya hebat ya mau belajar Javascript
BalasHapusIni info yang berguna sekali buat ku
BalasHapusAku suka masak, tapi bukan masak kue hehehe
Karena ya itu, rada ribet soal takaran.
Beda sama masakan yang bukan kue
Membuat kue dan roti memang tidak semudah membuat masakan, harus ada ukuran yang pas hasilnya sesuai dengan keinginan, makasi infonya ya mba
BalasHapusAku ngiler banget lihat cake labunya, masyaAllah. aku suka masak tapi ga pandai baking, bikin churros aja meleyot wkwkwkw jadinya kayak gorengan kebanyakan air hikss. keren banget mba, kuenya cantik lagii pasti rasanya juga bikin nambah2
BalasHapusya ampun aku tergoda.. aku lagi mulai tertarik juga nih sama dunia baking, seru juga ya hihi bisa melepas penat banget nih, apalagi kalau hasilnya ternyata enak hihi
BalasHapusMasyallah jadi termotivasi belajar membuat kue abis lihat postingan ini, btw kalkulator konversinya oke juga buat kupakai besok
BalasHapusBagus eh aplikasinya. Bermanfaat banget. Aku pengen buat juga ah jadi aplikasi Android
BalasHapus