Menyelesaikan Masalah GTM Anak
Adakah
rekan rekan yang seperti saya sering mengalami (GTM) Gerakan Tutup
Mulut dari anak anak?
|
Ilustrasi dari : www.Freepik.com
|
Saya sering dan hal itu membuat saya jadi cemas.. Bagaimana tidak?
Asupan gizi bisa mempengaruhi tumbuh kembang dan daya tahan
tubuhnya.. apalagi sekarang sedang ada wabah Covid dan cuaca yang tidak
menentu.. kalau anak sakit, gizi yang seharusnya dimanfaatkan untuk
beraktivitas jadi terpakai untuk memulihkan tubuh yang sedang sakit.
Hasilnya anak jadi tidak bisa belajar dan tumbuh dengan baik..
Kebetulan anak anak di rumah sangat suka dengan olahan susu
seperti butter dan keju..dan setahu saya keju dan butter ini sangat
padat gizi karena mengandung banyak protein, kalsium dan vitamin yang
sangat dibutuhkan terutama oleh anak anak. Protein sangat baik untuk
pertumbuhan dan daya tahan tubuh, kalsium untuk pertumbuhan tulang
dan vitamin mengandung banyak sekali manfaat. Jadi salah satu jurus
saya ketika mereka sedang GTM adalah menambahkan keju
dalam cemilan dan bahkan masakan.
Membuat cemilan dan berbagai masakan yang berkualitas terutama
dari segi gizi, selalu saya usahakan agar anak mendapat gizi yang
baik dan cukup. Jadi selain membuat makanan berbahan dasar keju, mau
tidak mau saya harus memilih, keju seperti apa yang tepat untuk anak
anak. Yuk kita kenali dulu keju yang ada.
Kenali Keju Yang Akan Dipilih
Ada banyak sekali jenis keju seperti : keju cheddar, keju Gouda,
keju parmesan, keju mozarella, keju ricotta, dan lain lain. Keju asli seperti ini banyak di dapat di Eropa, Australia, Itali yang memang konsumennya cukup banyak. Biasanya keju asli dominan susu dan berbau khas keju. Kekurangannya, keju ini batas waktu kedaluarsanya lebih cepat. Bau dan aromanya juga belum tentu disukai semua orang. Konon, makan keju seperti ini dalam jumlah sedikit sudah cukup mengenyangkan karena kandungan gizinya yang banyak.
|
Aneka jenis keju Ilustrasi dari Wikipedia
|
Ada juga keju olahan. Keju olahan adalah keju yang diolah kembali dengan beberapa bahan tambahan. Di Indonesia, sebagian besar keju yang ada di pasaran adalah keju olahan (lengkapnya bisa dilihat di : https://en.wikipedia.org/wiki/Processed_cheese). Keju ini menggunakan keju asli dan dicampur dengan beberapa bahan lain sebagai tambahan. Salah satu tujuannya untuk menambah rasa agar sesuai dengan selera konsumen, tekstur dan membuat keju lebih tahan lama.
Keju Cheddar olahan ini yang kami pilih. Menurut kami, keju Cheddar Olahan selain mudah didapat, juga cocok digunakan untuk berbagai jenis
masakan dan kudapan, dan rasanya cukup enak, konsisten, dan sesuai untuk lidah kami.
Saya sudah mencoba berbagai macam keju cheddar olahan yang ada di
pasaran.. dan hasilnya bermacam macam. Ada yang rasanya agak aneh dan
kurang cocok di lidah, ada yang menggunakan perasa, ada juga yang
menggunakan penguat rasa.. Ada yang bertekstur keras, ada yang empuk
tapi cepat busuk, pokoknya banyak sekali variasinya.. Jadi bagaimana caranya kita tahu kalau Keju yang kita pilih itu memang berkualitas baik?
Teliti Sebelum Membeli
|
Ilustrasi dari : www.Freepik.com
|
Kita harus memperhatikan dengan cermat keju yang akan kita beli. Tapi jangan bingung, karena BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan) di Indonesia telah meluncurkan program cek KLIK yaitu: cek Kemasan, cek Label, cek Izin edar dan cek Kedaluarsa pada tahun 2019 yang lalu (silahkan lihat di sini). Kita perlu memeriksa beberapa informasi yang ada pada kemasan produk sebelum membeli. Apakah kemasan masih bagus, apakah label pangan sudah dilengkapi dengan komposisi dan ING atau Informasi Nilai Gizi, apakah produk memiliki izin edar dari BPOM , kehalalan dari MUI, dan lain lain. Kita juga harus memperhatikan tanggal kedaluarsa dari produk tersebut. Salah satu yang tercantum dalam label pangan adalah komposisi bahan pembuat produk, dan kita perlu membacanya dengan teliti.
Perhatikan Komposisi Bahan Keju Olahan
Ketika akan membeli keju, saya akan
memeriksa komposisi yang terdapat pada label pangan kemasan keju. Apa saja bahan pembuat keju ini? Apakah
keju ini mengandung banyak protein, kalsium dan vitamin? Saya akan memilih keju dengan bahan bahan yang aman dan baik untuk anak. Pilihlah keju olahan yang mengandung banyak keju dan susu.
Bagaimana kita dapat mengetahui bahwa keju olahan yang kita beli mengandung banyak keju? Ternyata sudah ada aturan dari BPOM tentang jumlah bahan baku dan cara penulisannya pada bagian komposisi bahan. Bahan baku yang jumlahnya paling besar ada pada urutan ke satu, yang paling kecil pada urutan terakhir. Ini dijelaskan oleh Indriemayatie Asri Gani , wakil BPOM dalam peluncuran program #KejuAsliCheck oleh Mondelez, Jumat, 3 Desember 2021 yang lalu. Jadi kita tak perlu bingung, ketika memilih keju, pastikan susu dan keju jadi urutan pertama pada keju yang akan kita pilih.
Saya juga akan memeriksa apakah ada bahan tambahan yang
kurang bermanfaat seperti perasa atau penguat rasa. Konon, penguat rasa ini memiliki beberapa nama antara lain ekstrak ragi yang tercantum dalam komposisi beberapa keju. BPOM juga mewajibkan produsen untuk mencantumkan bahan tambahan seperti perasa, pemanis ataupun penguat rasa, jadi tak perlu kuatir lagi kalau sudah membaca komposisinya.
Amati Berbagai Keju Yang Pernah Dicoba
Saya pernah mencoba keju cheddar olahan yang harganya murah (biasanya harga murah memang jadi salah satu pertimbangan saya), tapi setelah dicoba rupanya bertekstur keras sehingga sulit untuk diolah untuk berbagai masakan. Selain itu kejunya terasa agak hambar, hanya rasa asin yang dominan. Saya jadi ragu dengan bahan pembuat keju tersebut. Keju cheddar seharusnya
bertekstur lembut, berbeda dengan keju tua yang memang mengalami
proses yang lebih lama dari Keju Cheddar. Jadi kalau keju cheddar olahan yang dibeli keras, bisa saja keju itu dibuat dari banyak tepung, garam, air dan entah apa lagi, sementara kejunya sendiri hanya sedikit.
Kalau semua sudah
lolos baru saya memilih mana yang rasanya paling cocok di lidah kami. Rasa yang kami suka adalah rasa gurih asin dan berkrim. Ini adalah salah satu prioritas saya dalam memilih keju karena keju dengan bau dan rasa yang aneh tak akan dimakan oleh anak yang sedang GTM.
Dan coba tebak, keju apa yang jadi pilihan saya? Ternyata keju
pilihan saya adalah keju yang memang sudah saya kenal sejak kecil
yaitu Keju Kraft. Untuk urusan rasa, keju Kraft dari dulu sudah
terbukti enak untuk lidah saya dan anak anak saya. Keju Kraft selain jadi konsumsi ibu rumah tangga juga sering terlihat ada di tempat jual kue dan cemilan mulai dari kelas kaki lima sampai kelas hotel bintang lima. Keju Kraft juga mudah sekali di dapat, di pasar, mini market,
marketplace, dan banyak lagi... Jadi nggak usah takut kehabisan stok.
Selain itu varian produknya juga banyak sekali.. ada Keju Slice, Milky
Soft, Cheddar dan Quick Melt.. kita bisa memilih sesuai dengan
kebutuhan. Untuk sarapan cepat, kita bisa mengambil keju slice , tinggal
ditambah roti tawar, panggang sebentar, jadi deh.. kalau ingin keju
yang meleleh tapi nggak ada keju mozarella, pakai saja Kraft Quick Melt,
rasanya menurut saya lebih enak, karena lebih asin dan gurih.
Kalau kita lihat komposisi bahan pada keju Cheddar Kraft, pada urutan pertama ada Keju Cheddar yang berasal dari New Zealand. Berarti keju cheddar adalah komposisi terbanyak dari keju olahan ini. Urutan kedua adalah padatan susu, ketiga minyak nabati yang mengandung anti oksidan BHA. Ini menunjukkan Keju Kraft kaya akan kalsium dan protein dari keju dan susu dan anti oksidan. Keju ini juga dilengkapi dengan vitamin D yang mengandung AntiOksidan Tokoferol.
Kita juga dapat melihat Informasi Nilai Gizi:
Dari Informasi Nilai Gizi kita dapat melihat bahwa kalsium pada keju cukup banyak, diikuti denagn lemak dan protein, juga vitamin D. terlihat juga keju ini tidak menggunakan gula, hanya sodium yang juga dibutuhkan oleh tubuh. Sementara karbohidrat hanya 1 % saja. Mungkin diperlukan sebagai bahan pengikat.
Keju Kraft Cheddar yang terdapat di minimarket untuk konsumsi rumah tangga dijual dalam kemasan 165 gram dengan harga yang cukup terjangkau. Kalau tidak ke mini market, kita juga bisa pesan ke market place. Pada waktu waktu tertentu sering ada promo dan diskon yang diadakan baik di minimarket dan market place, biar lebih semangat belanjanya. Pada label kemasan kita melihat ada layanan konsumen lewat telepon. Kita juga bisa mengajukan keluhan ke media sosial Keju Kraft yang ada di Facebook dan Instagram. Nah ini bikin saya lebih suka belanja karena selain mudah didapat, ada promo, jalur mengajukan keluhan juga terbuka lebar. Namun sampai sekarang saya belum pernah mengajukan keluhan karena sampai saat ini produk Keju Kraft yang saya beli kualitasnya cukup memuaskan.
Contoh kudapan dengan keju
Roti dengan keju adalah salah satu hidangan yang sering saya buat
untuk anak anak. Salah satunya adalah roti kepang keju ini.
Ini resepnya:
Bahan Adonan isi
- 100 gram jamur tiram, beri sejumput graam dan 1 sdt merica, tumis hingga agak matang dengan 1 buah bawang bombay yang sudah diiris halus
- 1 kotak atau 165 gr keju Kraft Cheddar, parut, campur dengan 50 ml Susu cair
- saus tomat secukupnya
Bahan Topping
- 1 butir kuning telur
- 5 sdm Susu cair
- campur semua bahan hingga rata
Bahan Adonan roti
- 1 butir kuning telur ukuran besar
- 80 gram gula
- 350 gram tepung terigu
- 1/4 sdt garam
- 8 gram ragi instant
- 80 ml Susu cair
- 70 ml air
- 40 gr butter cair
- 1 sdt soda kue
- sejumput garam
Buat
adonan roti. Campur bahan cair: telur, Susu cair,
air, soda kue, tambahkan ragi instant, gula aduk rata. Tambahkan garam.
Tambahkan tepung terigu, campur kembali. Tambahkan butter leleh, uleni
adonan hingga kalis. Jika menggunakan mixer, uleni dengan ‘dough hook’
kurang lebih 10 menit.
Bagi masing masing 70 gr. Pipihkan , siapkan adonan isi.
Letakkan
secara berurut: Kraft Cheddar, campuran jamur, saus
tomat. Potong bagian ujung roti hingga
putus pada sisi kiri dan kanan. Jalin kedua bagian hingga roti tertutup.
Tutup juga bagian atas dan bawah. Oleskan topping. Panggang hingga matang.
Ada
banyak lagi resep olahan keju lain yang dapat dilihat pada website ini. Seperti: kudapan cepat saji, kudapan yang dapat disimpan, masakan, dan lain lain. Resep hidangan keju yangs aya tulis baru sedikit karena memang ini cuma resep pilihan yang dikonsumsi keluarga sendiri. Untuk resep yang lebih banyak, kita bisa meluncur ke https://bundakraft.com/resep. Di sana ada lebih banyak lagi resep resep menarik yang dapat kita coba.
Nah sekian ulasan saya tentang memilih keju untuk keluarga di
rumah agar anak tidak GTM lagi. Ringkasnya kita harus membuat makanan yang bergizi dan banyak manfaat serta sesuai dengan lidah dan selera anak. Menyelipkan keju spesial seperti Kraft adalah salah satu cara agar anak tidak melakukan GTM lagi.
Kampanye Keju
Ada yang punya jurus jitu lainnya untuk menghadapi GTM anak? atau punya pengalaman dan cerita menarik dalam memilih keju? Yuk kita berbagi info lewat tulisan.