Jika ada dua pilihan, buah lokal dan buah import, saya
selalu memilih buah lokal. Menurut saya, buah lokal rasanya lebih manis dan
lebih segar. Contohnya pisang, jeruk dan apel yang berasal dari dalam negeri memiliki
varian rasa yang lebih banyak dibanding buah import. Buah apel tidak hanya
terasa manis, tapi juga ada sedikit rasa asam. Buah buahan lokal terasa lebih
banyak mengandung air dibanding buah import. Buah import yang pernah saya
cicipi terasa manis, kering dan agak pahit di lidah saya.
Banyak sekali sumber yang mengatakan mengkonsumsi buah lokal
lebih baik dibandingkan buah import. Buah lokal tersedia sesuai dengan musim.
Buah pada musim panas berbeda jenisnya dengan buah pada musim hujan. Konon,
tubuh kita membutuhkan nutrisi yang tepat dan sesuai dengan musim. Ketika musim
panas misalnya, buah yang tersedia adalah buah musim panas seperti mangga atau
rambutan. Buah buah ini yang paling
cocok untuk dikonsumsi oleh tubuh. Tentu saja ada beberapa buah yang selalu ada
dan tidak terpengaruh pada musim seperti buah pisang, pepaya, jeruk dan lain
lain. Buah seperti ini aman dikonsumsi setiap saat. Selain itu buah lokal jauh
lebih murah dibanding buah import. Apalagi jika buah tersebut dijual pada
musimnya. Harga 1 kilo buah import
mungkin bisa menjadi 2 atau 3 kilo buah lokal dengan jenis buah yang hampir
sama.
Buah lokal juga memiliki rantai distribusi yang lebih pendek
dibandingkan buah import. Mungkin itu sebabnya buah lokal lebih segar. Untuk
mempertahankan kesegaran buah import, terkadang buah import ini diberi zat tambahan agar dapat dikonsumsi
dalam waktu yang lama. Kita tidak tahu apakah zat ini aman dikonsumsi dan sudah
lolos dari pemeriksaan kesehatan di negara pengirimnya.
Hampir setiap hari kami selalu mengusahakan konsumsi buah buahan
sebagai makanan selingan karena buah segar mengandung banyak nutrisi dan dapat
disajikan dengan cepat dan mudah. Pisang Cavendish adalah salah satu buah yang
hampir selalu ada di rumah. Pisang Cavendish dari Sunpride adalah buah pisang yang mudah didapat di toko buah atau supermarket. Agar tidak susah lagi memilih pisang yang baik, kalau
Pisang, Pasti Sunpride. Pisang Cavendish Dari Sunpride banyak dianggap sebagai buah import, padahal pisang ini ditanam di kebun yang ada di Lampung. Kesan tersebut
muncul karena kulit pisang yang mulus, rasanya yang manis dan warnanya kuning cerah. Kulitnya yang mulus dikarenakan perawatan yang
maksimal mulai dari pemilihan bibit dan pengemasannya.
Biasanya pisang ini dimakan begitu saja sebagai
makanan selingan sehabis belajar, bermain berolah raga dan lain lain. Sebagai pendamping pisang, biasanya saya
membuat coklat hangat sebagai muniman. Makanan selingan ini cukup memberikan
energi tambahan bagi kami agar dapat terus beraktivitas.
Pisang Cavendish juga dapat dimakan dengan taburan meses, kacang giling
atau keju, dicelup ke dalam coklat blok, dimakan dengan havermut, dibuat
menjadi smoothie, dimakan dengan yogurt dan potongan biskuit.
Selain dimakan begitu saja, pisang dapat dibuat menjadi
aneka kudapan yang lezat seperti Brownies, roti, cake, pisang molen, serta kue kue tradisional seperti
nagasari, dan lain lain. Menggunakan pisang sebagai bahan tambahan pada kue
seperti roti dan brownies memiliki banyak manfaat antara lain:
- Kita tidak perlu menambahkan gula terlalu banyak karena rasa
manis bisa didapat dari gula buah.
- Cake dan roti akan terasa lebih lembut dan lembab karena
pisang mengandung air yang dapat berfungsi melembabkan kue.
- Kue yang terbuat dari pisang memiliki rasa dan aroma yang unik
dan lezat.
Roti pisang pada foto ini dibuat oleh anak anak dari bahan roti dan pisang yang
dihaluskan. Hasilnya roti menjadi lebih empuk dan lembab serta memiliki
bau harum yang berasal dari pisang.
Selain untuk konsumsi sendiri, kue dengan bahan dari pisang
ini bisa juga menjadi oleh oleh atau hadiah Seperti Banana Pandan Chiffon Cake
di bawah ini.
Resep Banana Pandan Chiffon Cake:
- 4 butir telur pisahkan kuning dan putih telur
- 2 buah pisang Cavendish, haluskan, saring dan buang seratnya
- 143 gram terigu
- 30 ml air berwarna hijau yang terbuat dari daun suji dan
daun pandan
- 73 ml santan kelapa
- 69 ml minyak goreng
- 172 gram gula halus
- 1/2 sdt garam
- 1/2 sdt baking powder
- Icing sugar untuk hiasan.
Cara membuat:
- Campurkan Terigu, garam, baking powder. Kocok kuning telur,
50 gram gula halus, hingga berwarna kuning pucat, masukkan santan kelapa dan
air berwarna hijau dan pisang. Aduk rata. Campurkan ke dalam tepung terigu.
Masukkan minyak goreng, aduk hingga adonan tercampur rata.
- Siapkan loyang tulban dan panaskan oven hingga mencapai suhu
170 derajat. Kocok putih telur hingga berbuih, masukkan sisa gula halus sedikit
demi sedikit. Kocok adonan hingga putih mengkilat dan kaku.
- Campurkan sepertiga adonan putih telur ke dalam adonan telur,
aduk menggunakan spatula. Lakukan hal yang sama hingga adonan habis. Masukkan
adonan ke dalam loyang tulban, ketuk ketuk loyang untuk membuang gelembung
udara. Panggang dalam oven suhu 170 derajat selama 10 menit, lanjutkan
pemanggangan dengan suhu 150 derajat celsius hingga berwarna kecoklatan.
Keluarkan cake yang sudah matang dari oven, letakkan loyang dalam keadaan
terbalik selama 1 jam. Keluarkan cake dari dalam loyang. Hias adonan menggunakan Icing sugar dan
pisang.
Jadi, banyak cara kan untuk menikmati buah Pisang Cavendish? Ayo kita makan buah lokal setiap hari.