Telur adalah makanan yang cukup populer. Aneka olahan makanan dapat diperoleh dengan bahan utama telur. Namun pernahkan kita berpikir untuk mendapatkan makanan yang baik dan sehat, makanan mengandung telur harus dibersihkan terlebih dahulu?
Telur yang baru dicuci |
Perlukah Mencuci telur?
Di luar negri, semua produk yang mengandung telur (seperti di sini) sudah dicuci dan melewati proses pasteurisasi agar aman dikonsumsi.Sepintas telur yang kita beli dari pasar memang tidak sekotor ubi jalar atau singkong yang memang berlumuran tanah. Mungkin hanya ada satu atau dua noda hitam yang ada pada kulit dan kalau mau dapat kita hilangkan dengan mudah. Jadi mengapa kita harus bersusah payah untuk mencucinya terlebih dahulu walaupun kulit telur tidak terlihat kotor?
Pernahkah kita melihat ayam bertelur? mengeluarkan telur adalah suatu proses yang sangat sulit dan melelahkan bagi induk ayam. Itu sebabnya biasanya ayam bertelur 1 butir per hari. Kita juga dapat melihat telur ini keluar dari kloaka yaitu saluran yang sama dengan saluran pembuangan makanan. Lengkapnya dapat diihat di sini
Tempat mengeluarkan telur dan usus besar bergabung di kloaka, gambar dari:sini, | |
Kalau kita melihat ada serbuk hitam atau coklat agak kemerahan, kemungkinan besar itu adalah kotoran atau darah yang diperoleh telur ketika sedang dikeluarkan induk ayam. Kotoran ayam, seperti kotoran pada makhluk lainnya mengandung banyak bakteri dan benda lain yang dapat berbahaya bagi tubuh kita, seperti bakteri Salmonella. Dengan mencuci telur sebelum dimasak, berarti kita juga telah berusaha menghilangkan bakteri Salmonella pada telur. Mencuci telur juga sangat disarankan agar tidak mudah tertular oleh penyakit flu burung atau penyakit lain yang dapat tertular dari burung ke manusia.
Dalam ajaran Islam, menjaga kebersihan diwajibkan, termasuk di dalamnya menjaga kebersihan makanan. Menjaga kebersihan makanan secara kasat mata adalah tidak makan makanan yang kotor dan bernajis. Mengapa demikian? karena apa yang kita makan berpengaruh ke dalam hati kita. Jika kita makan makanan yang bersih, hati kita lebih mudah dan bersemangat untuk berbuat kebaikan. Tentu saja ajaran agama lainnya juga suka dengan kebersihan, jadi ajakan ini bersifat universal. Untuk menjaga agar makanan, mari kita mencuci telur kita sebelum
digunakan.
Yang dapat ditemukan pada permukaan telur
- Kotoran ayam yang biasanya berwarna hitam, atau ada tambahan warna putih karena mengandung kapur. Kotoran ini jika terkena air akan terkikis dan mudah hilang karena ia berbentuk serbuk dan tidak mengandung minyak.
- Bintik coklat. Bintik coklat ini tidak perlu dihilangkan karena ia dalah zat warna dan kapur dari telur itu sendiri.
- Terkadang ada juga darah yang berwarna coklat dengan bentuk tidak beraturan, darah ini sebaiknya dihilangkan dengan cara digosok menggunakan spons besi.
Cara mencuci telur
Telur dicuci menggunakan sabut besi |
Amati telur, pastikan tidak ada telur yang sudah pecah. Lihat kembali di mana posisi kotoran ayam. Alirkan sedikit air dari keran ke atas telur. Buang dulu kotoran kotoran yang terlihat (memakai sikat, spons, atau sabut besi) lalu kita cuci seluruh permukaan telur dengan menggosok gosok permukaannya, terakhir kita alirkan air untuk memastikan seluruh kotoran hanyut dibawa air. telur yang sudah bersih siap dioleh menjadi berbagai hidangan.
Sebaiknya telur yang sudah dicuci langsung diolah menjadi makanan. Jika ingin disimpan, kita dapat mengeringkiannya terlebih dahulu lalu menyimpannya dalam suhu rendah seperti di dalam kulkas. Kalau tidak telur menjadi basah dan lebih cepat membusuk. Kulit telur memiliki lapisan terluar yang berguna untuk menghalangi segala debu dan kotoran dari luar masuk ke dalam. Selama ada lapisan pelindung, bagian dalam telur akan aman terlindung.
Mitos jangan mencuci telur
Ada beberapa resep bolu yang menekankan agar telur tidak boleh dicuci sebelum digunakan. Namun kita perlu teliti kembali mengapa pembuat resep membuat aturan seperti itu. Telur yang sudah dicuci menjadi basah dan cenderung dingin. Basah menimbulkan resiko air menetes ke dalam adonan yang akan dikocok sehingga adonan tidak akan mengembang, begitu juga dengan dingin. Kita dapat mengeringkan telur yang sudah dicuci dan disimpan terlebih dahulu dalam suhu ruang sebelum digunakan untuk membuat bolu.
Bolu marmer dari telur yang sudah dicuci |
Thx tipsnya bermanfaat. Selama ini banyak orang yang masih cuek terhadap kebersihan telur ini, hanya sekedar mencuci asal asalan hehe..
BalasHapussama sama.. nggak susah kok caranya, tapi ya jadi nambah waktu aja sedikit..
HapusUntungnya saya selalu mencuci bersih telur-telur yang saya beli sebelum disimpan. Sudah kebiasaan dari dulu. Sekalian bisa ngecek kondisi telurnya bagus atau tidak pas direndam di wadah berisi air. Pandemi kayak gini sangat penting menjaga agar bahan makanan kita higienis.
BalasHapusIya betul.. semoga semua bisa tetap hidup sehat ya...
HapusWah iya nih terkadang saya lupa untuk cuci telur ketika ingin dimasak ceplok/dadar padahal lebih higienis kan ya, makasi mba sudah diingatkan :)
BalasHapussama sama.. mamkasih sudah mampir ya...
HapusWah betul juga telur perlu dicuci agar kotoran yang nempel di cangkangnya tidak ikut masuk ke dalam masakan. Mulai sekarang akan rajin cuci telur dan keringkan sebelum disimpan.
BalasHapusYuk, biar bisa lebih baik dan sehat..Makasih sudah mampir ya...
HapusAda alasan ya mengapa ada mitos melarang mencuci telur. Saya tidak ngeh ada larangan seperti itu.
BalasHapusNemu di sesuatu blog masak.. saya juga herean dan kadi menerka sendiri alasannya...
HapusWah saya kok jijay ya kalau ada mitos dilarang mencuci telur sebelum digunakan hihi...bagaimanapun telur itu keluar dari tempat pembuangan si ayam ya pasti kotor ..makanya perlu dibersihkan..btw salfok sama bolunya cantik sekali kak hehe
BalasHapusIya maaf nih ngomongin yang kotor kotor di blog makanan.. jadi endingnya kasih foto bolu aja.. Makasih banyak ya..
HapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus