Senin, 11 Maret 2013

Resep dan Tips Kue Pukis yang Empuk


Kue pukis menggunakan pewarna alami strawberry dan pandan

Ini adalah resep pukis favorit keluarga. Saya menyukainya karena jumlah telur tidak terlalu banyak tapi hasilnya empuk. Membuat kue pukis ini tidak membutuhkan mixer, cukup whisker saja sehingga bisa dilakukan oleh anak anak berumur 8 tahun ke bawah. Berhubung tidak ada cetakan pukis, saya menuang adonan pukis ke dalam adonan kue lumpur. Penampilannya hampir sama dengan kue lumpur. Untuk orang yang kurang sensitif lidahnya, kue ini sebih sering disangka sebagai kue lumpur daripada kue pukis karena teksturnya yang sama, tapi kalau lidah sensitif pasti dapat merasakan bedanya karena rasa kentang tidak ada pada kue ini.

Resep


Narasumber dari majalah Femina sebelum tahun 2000-an

Bahan:

  • 3 butir telur
  • 500 gr terigu
  • ragi sesuai takaran, jika ragi basah gunakan 1 sdm jika ragi instant cukup 6 gr atau setengah bungkus saja.
  • butter atau margarin cairkan 100 gr (saya ganti dengan minyak goreng yg sehat)
  • air 3 gelas, susu,  atau santan encer 3 gelas (saya kira kira 1 gelasnya 250 cc)
  • gula pasir 250 gr (menurut saya terlalu manis, saya memakai 200 gr saja)
  • sejumput garam

Cara membuat:


Kocok telur dan gula menggunakan whisker sampai gula larut, masukkan santan, masukkan terigu. diamkan 30 menit, terakhir masukkan butter dan garam. Tuang dalam cetakan pukis yang telah di panaskan dan dioles butter, beri topping sesuai selera (keju, kismis meses, pisang, selai, dll) angkat, dinginkan.

Catatan:

  • Secara teori lebih baik cairan lemak dituang pada saat ragi telah mengembang, tapi tidak ada perbedaan yang cukup terlihat apakah butter air dituang bersama terigu dan air atau sesudahnya.
  • Jika ingin memberikan pewarna alami dari buah atau daun-daunan, kurangi jumlah air yang digunakan sebesar jumlah air yang dipakai untuk memblender buah atau daun pewarna. Pilihlah pewarna alami yang warnanya terang dan tidak berubah ketika dicampur dengan adonan. Bisa juga menggunakan serbuk matcha, taro, kopi, nutrisari, dll untuk aksen warna.
  • Topping sebaiknya diberi setelah adonan setengah matang agar tidak tenggelam. Pilihan topping sangat bervariasi, coklat, kacang-kacangan, keju, pisang, aneka selai, peanut butter, oreo, kokocrunch, wijen, dll.
  • Perhatikan betul betul api ketika memanggang pukis, api yang terlalu besar akan menyebabkan pukis gosong di luar dan mentah di dalam. Kalau menggunakan cetakan kue lumpur dan ingin memiliki tampilan seperti kue lumpur, gunakan api kecil agar pukis matang 100 persen. Cetakan kue cubit bisa juga digunakan untuk adonan kue pukis.
  • Penampilan kue jika memakai cetakan kue lumpur seperti pada foto ini:
Kue Pukis