Selasa, 01 Januari 2013

Menyajikan Makanan Halal

Bagi seorang mukmin, makanan halal adalah syarat mutlak…. Sayidina Abu Bakar memilih untuk muntah daripada menelan makanan haram… Wali dan sufi sufi memilih tidak makan daripada memakan makanan yang syubhat…..salah satu sebabnya karena jika kita makan makanan yang halal hati kita menjadi bersih dan mudah untuk melakukan ibadah serta apapun yang dperintahkan oleh Allah, begitu juga sebaliknya makanan yang haram akan menggelapkan hati dan membuat kita sulit beribadah.Itu sebabnya sebagai hamba Allah, kita harus menjaga diri kita, anak anak kita, keluarga dan siapa saja dari makan makanan haram agar kita mudah beribadah dan dekat kepada Tuhan.

Kehalalan suatu makanan diatur dalam syariat dari jenis makanan itu sendiri, cara memperolehnya, cara mengolahnya dan cara menyajikannya. Makanan yang sudah jelas jelas halal, jika penyajiannya kurang tepat, bisa menjadi haram. Contohnya ayam, dari jenisnya termasuk makanan yang halal, Tapi ayam bisa menjadi haram jika cara sembelih ayam tidak sesuai dengan syariat.Ayam yang halal bisa menjadi haram karena ayam tersebut masuk dalam kategori bangkai. Jika sudah disembelih, masih ada hal hal yang perlu dicermati dalam penyajiannya. Ayam yang sudah disembelih sesuai syariat jika dimasak bersama angciu atau arak, menjadi benda yang haram untuk dimakan.

Ada beberapa panduan dalam syariat yang perlu diperhatikan agar makanan yang kita makan sudah diolah dan disajikan secara halal antara lain:

1. Pilih bahan makanan yang sudah jelas kehalalannya antara lain, ayam yang sudah disembelih sesuai syariat,daging sapi dan kambing yang disembelih sesuai syariat, dll. Contohnya pada ayam, pastikan ada 3 urat leher yang putus pada leher ayam, ini adalah syarat wajib secara syariat… kalau ada ayam yang lehernya cuma bolong sedikit, sebaiknya jangan dibeli, karena ada beberapa ayam yang tidak disembelih leher, hanya ditusuk dan dikeluarkan darahnya saja.  Untuk bahan kue, pastikan bahan bahan kue yang dipakai tidak mengandung bahan yang haram seperti arak, atau bahan yang diproses dengan arak seperti cream of tar tar atau yang memang jelas jelas masuk dalam kategori arak seperti rum..

2. Jika makanan tersebut diolah di tempat umum, coba pastikan di tempat tersebut tidak ada benda haram atau benda bernajis yang masuk. Misalnya ketika ingin menggiling bakso di penggilingan bakso yang ada di pasar, menggiling tepung di pasar dan membeli kelapa parut.

3. Jaga kesucian makanan, jangan sampai makanan yang kita olah masih terkena najis atau belum disucikan.Sebelum dimasak pastikan seluruh benda yang akan dimasak disucikan dengan air mutlak.

  • Mensucikan sayur
    Perhatikan terlebih dahulu apakah sayuran yang dimakan mengandung najis atau tidak misalnya terdapat kotoran ataupun ulat yang terlihat, buanglah kotoran tersebut, lalu sucikan dengan cara mengalirkan air secara merata pada makanan mentah tersebut atau meluapkan air pada sayuran yang diletakkan di dalam baskom. Contohnya brokoli, bersihkan brokoli dari segala ulat dan telur telurnya, setelah yakin bersih, alirkan air pada seluruh bagian brokoli tersebut……
  • Mensucikan daging dagingan
    Pastikan seluruh darah kotor tidak terdapat lagi dalam daging. Untuk jeroan, pastikan sudah tidak ada darah beku yang belum keluar. Untuk daging ayam, agar lebih bersih, buang bagian kloaka ayam yang terletak di pantat ayam (berutu) ini adalah saluran pembuangan kotoran ayam, terkadang masih berisi kotoran dan menimbulkan bau yang tidak enak pada ayam.
  • Mensucikan ikan
    Pastikan seluruh perut ikan dibuang denagn bersih. Kalau ada telur ikan di dalamnya, sebaiknya keluarkan dulu telur ikan tersebut, sucikan secara terpisah, bersihkan bagian perut ikan dan sucikan, lalu telur boleh dimasukkan kembali dalam perut ikan atau dibungkus aluminium foil. Untuk ikan denagn ukuran maksimum 2 jari kotoran dalam perutnya tidak perlu diambil, misalnya untuk ikan teri medan. Berhati hatilah memilih ikan yang sudah diolah. Pastikan betul bagian usus sudah dibersihkan.
  •  Mensucikan telur
    Buang seluruh kotoran dan bekas darah pada telur dengan sabut, sucikan. Telur yang sudah dicuci sebaiknya segera digunakan atau dimasukkan dalam lemari es.
  • Udang
    Jangan lupa membuang kotorannya yang berada di dekat kepala, lebih baik lagi jika bagian punggung tempat saluran kotoran tersebut juga dibuang, ini menyebabkan bau amis pada udang.

4.Makanan yang sudah siap untuk disajikan juga perlu dijaga agar tidak terkena najis dan kotoran.
Untuk makanan yang mengandung bangkai semut, najis dalam semut masuk dalam kategori najis yang dimaafkan dan makanan tersebut masih dapat dimakan selama semut tersebut diambil dengan sendok yang bersih. Segala yang terdapat dalam sendok tersebut adalah najis sementara makanan tersebut sudah tidak mengandung najis lagi karena semut sudah diangkat.