Jumat, 20 April 2012

Memasak Sayuran yang Benar



Banyak yang berpendapat jika anak sudah makan sayuran, berarti kita sudah memberikan makanan sehat untuk anak. Tapi sebenarnya masih banyak lagi yang perlu diperhatikan dalam mengolah sayuran terutama menjaga agar vitamin yang dalam sayuran tidak hilang dan dapat bermanfaat bagi tubuh kita. Sayuran yang terlalu lama dimasak atau kadang sudah disimpan terlalu lama tidak memberikan manfaat sebaik sayuran mentah yang baru dipetik atau yang baru matang.

Secara alamiah, lidah kita pun dapat merasakan perbedaan antara sayuran yang baru matang dan yang sudah dihangatkan beberapa kali. Sayuran memang lebih sedap disajikan dalam keadaan hangat dan tidak overcook (dimasak berlebihan/terlalu matang). Sayuran overcook terkadang membuat vitamin rusak, juga menimbulkan rasa pahit, atau hambar.

Dari manfaatmya sayuran paling baik dimakan mentah seperti lalap atau karedok, kalau tidak mampu makan mentah, bisa juga dikukus, kalau tidak bisa juga boleh lah di tumis dengan minyak yag sedikit, kalau tak mampu juga mungkin bisa dibuat sebagai campuran dalam gorengan, dan kalau masih tak mampu juga dicampur dengan makanan lain, biasanya ada yang mengambil sari dari sayuran saja, lalu dimanfaatkan untuk makanan lain seperti mi hijau, mi wortel, cake wortel dan lain lain. (Sayangnya serat sayuran tidak dapat dimanfaatkan dalam makanan seperti ini).

Cara paling aman jika tidak suka sayuran mentah adalah dengan dikukus. Silahkan lihat di tautan berikut untuk mengetahui berapa lama sayuran harus dimasak, berapa banyak air yang perlu disiapkan dan bagaimana cara memasaknya: http://www.ehow.com/how_2193900_cook-vegetables-healthy-way.html.

Sekedar review dari pengalaman pribadi, sayur buncis, brokoli, kangkung, bayam, tauge yang dimasak terlalu lama rasanya berbeda dengan sayur yang tepat waktu dan cara memasaknya.

Referensi



Tidak ada komentar:

Posting Komentar